Minggu, 19 Juli 2009
Layu Sebelum Berkembang
Namun, tahukah anda bahwa tak ada yang tak mungkin menurut Tuhan. Hanya seringkali kita tak sabar menanti kuncup impian itu bermekaran. Terkadang kita gampang sekali menyerah dan menyatakan mundur disaat kita menemukan kegagalan dalam separuh perjalanan meraih mimpi-mimpi kita. Umumnya kita lakukan hanyalah mengeluh..”Tuhan,kenapa saya masih berada dalam posisi jabatan ini”,,,”Beruntung sekali menjadi dirinya, sudah kaya,pintar dan berhasil dalam karir”....tapi terkadang kita lupa tuk mengucapkan harapan dan impian, kita justru telah lebih dulu meng-aminkan berbagai keluhan kepada Tuhan..
Tahukah anda bahwa Tuhan sebenarnya menanti kita berkata,,”Tuhan aku ingin menjadi seorang penulis terkenal”…..”Tuhan ijinkan saya memiliki harta agar lebih banyak lagi orang yang dapat ku rangkul”…Tuhan ingin kita meminta,,,Tuhan ingin kita memohon dengan penuh kerendahan hati atas apa yang menjadi mimpi dan harapan-harapan kita.
Sahabatkah,,relakah kita membiarkan impian kita layu sebelum berkembang,,,cukupkah kita hanya menjadi penonton setia dari berbagai keberhasilan yang diraih sahabat-sahabat disekeliling kita….
Sahabat terkasih,,mari kita ubah cara pandang kita,,semua mimpi niscaya akan menjadi nyata apabila kita memiliki tekad yang kuat dan keyakinan akan indahnya skenario yang akan Tuhan berikan dalam hidup kita.
Demi memuluskan langkah kita dalam meraih mimpi dan harapan, mari kita kembali mengoreksi sudah tepatkah cara kita meminta kepada Yang Maha Memberi ..sudahkah kita memuliakan ayah dan bunda yang menjadi sumber keberhasilan kita…. Sudahkah kita memahami apa yang ingin kita kejar dan kita raih…niscaya impian dan harapan tak kan layu sebelum berkembang……
*Terima kasih Pak Mario sebagai sumber inspirasiku....
Rabu, 15 Juli 2009
How can you imagine that something else veils Him By Ibn Atha'Illah
Source: www.poetry-chaikhana.com
Resep Cinta dari Ibnu Atha'illah
Wallahua'lam bishawwab
Sumber:http://izti.multiply.com/journal/item/43
Selasa, 07 Juli 2009
Semua Kan Indah Pada Waktunya....
Tertulis dengan indah dalam kalam illahi (Qs.Al Kahf: 65-82) tentang kisah perjalanan Musa as dengan salah seorang hamba Allah swt yang memiliki kesalehan selayaknya Nabi dan Rasul yang Allah swt utus ke muka bumi ini. Musa as kemudian berkata kepadanya, “Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku ilmu yang benar yang telah diajarkan kepadamu untuk menjadi petunjuk?”....lantas ia menjawab “Sungguh, engkau tidak akan sanggup bersabar bersamaku, Dan bagaimana engkau dapat bersabar atas sesuatu, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu”..Namun Musa as tak kunjung menyerah, lantas Musa Berkata, “Insya Allah, engkau mendapati bahwa aku orang yang sabar dan tidak akan menentangmu dalam urusan apapun”..kemudian ia mengabulkan permintaan Musa tapi dengan satu syarat bahwa Musa tidak boleh menanyakan segala sesuatu apapun yang akan mereka lihat dan mereka dengar hingga ia menerangkan kepada Nabi Musa. Kemudian Nabi Musa as menyetujuinya dan sebuah pengembaraan dimulai. Maka berjalanlah keduanya hingga keduanya menaiki perahu, lalu ia melubangi perahu tersebut. Musa as berkata, “Kenapa engkau melubangi perahu tersbut, apakah engkau ingin menenggelamkan penumpangnya?, sungguh engkau telah berbuat kesalahan yang besar”, mendengar komentar dari Musa as, ia kemudian berkata, “Bukankah sudah kukatakan bahwa engkau tidak akan mampu sabar bersamaku?”....Musa as sadar bahwa ia telah melanggar janjinya, Musa pun meminta maaf kepada lelaki tersebut dan memohon agar tetap diijinkan tuk dapat melanjutkan perjalanan bersamanya…sampailah keduanya ke sebuah tempat dimana ada seorang anak muda, kemudian lelaki tersebut membunuh anak muda itu, Musa tidak tahan dan ia bertanya, “mengapa engkau bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain?,,,sungguh engkau telah melakukan sesuatu yang sangat mungkar”…Kemudian lelaki ini kembali mengulangi pernyataannya, “Bukankah sudah kukatakan bahwa engkau tidak akan mampu bersabar bersamaku?”…..Musa as pun menyadari kekeliruannya dan ia pun meminta tuk diijinkan terus mengikuti lelaki ini tapi dengan satu syarat pabila ia bertanya lagi maka ia rela untuk menghentikan perjalanan dengan lelaki tersebut. Sampailah mereka di sebuah negeri, mereka meminta untuk dijamu oleh penduduk negeri tersebut tapi tak ada satupun yang mau menjamu mereka dan mereka mendapati ada sebuah dinding rumah yang hampir roboh namun ditegakkan oleh lelaki tersebut. Musa as kembali berkomentar, “Jika engkau mau tentu engkau bisa meminta imbalan untuk itu”….Akhirnya lelaki tersebut berkata, “inilah perpisahan antara aku dengan engkau, aku akan memberikan penjelasan kepadamu atas perbuatan yang engkau tidak sabar terhadapnya”,,Berikut penjelasan lelaki tersebut,
“Perahu itu adalah milik orang miskin yang bekerja di laut, aku bermaksud merusaknya karena dihadapan mereka ada seorang raja yang akan merampas setiap perahu, sedangkan anak muda itu ku bunuh karena aku khawatir apabila anak ini akan memaksa kedua orang tuanya yang mukmin kepada kesesatan dan kekafiran dan kemudian kami menghendaki, sekiranya Tuhan menggantikannya dengan anak yang lebih baik dan lebih sayang kepada kedua orang tuanya. Sedangkan dinding itu aku tegakkan kembali karena dibawahnya tersimpan harta bagi kedua anak yatim dan ayahnya yang shaleh, Maka Tuhan menghendaki agar keduanya sampai dewasa dan keduanya mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Tuhanmu.. Apa yang ku perbuat bukan menurut kemauanku sendiri. Itulah keterangan kejadian yang engkau tidak sabar terhadapnya….”
Apa hikmah dibalik kejadian ini…seringkali kita sebagai manusia lebih mengedepankan keinginan dan nafsu kita,,,kita seringkali mengukur dan memandang berbagai kejadian dari sisi kita…seringkali tanpa sadar kita membuat “Deadline” untuk doa-doa yang kita minta kepada Allah swt, ” Ya Allah berangkatkan ke negeri kangguru tuk menuntut ilmu sebelum usiaku 25 tahun,,Ya Allah aku minta jodoh sebelum usiaku 30 tahun, Ya Allah karunia aku seorang buah hati karena umurku bertambah terus…”,,terus dan terusss….permintaan dan doa kita mengalir…namun kita seringkali lupa,,tak ada yang instant dalam proses kehidupan ini..”It doesn’t work that way,,Isn’t it?”..,,,semua membutuhkan ikhtiar dan semangat yang begitu tinggi,,, bahkan seringkali, doa yang kita pintakan dijawab oleh Allah swt dalam bentuk lain,,namun bercermin dari kisah di atas,,,tidak ada keputusan Allah swt yang tidak indah,,,semua indah jika kita memandang lewat qolbu dan mata hati yang kita miliki,,akan lain ceritanya pabila kita memandang semua rencana yang Allah swt gariskan dari sisi ego kita,,,mungkin yang ada hanya perasaan kecewa dan merasa Allah swt tidak adil terhadap kita saat doa itu dijawab dalam bentuk yang lain….
Yakinlah,,,semua akan menjadi indah saat kita mampu memaknai bahwa tak ada sesuatupun yang terjadi di bumi ini tanpa ijin dari Allah swt….dan slalu yakin akan sesuatu yang indah pada saatnya …karena Allah swt yang maha tau apa yang TERBAIK untuk hamba yang sangat-sangat IA cintai….
*Bahan perenungan untuk Jiwa dari seorang hamba yang dhoif dan seringkali dibutakan oleh keinginan dan nafsu sehingga terkadang lalai tuk mensyukuri semua nikmat dan rahmat yang begitu berlimpah dari Allah swt…..