Kata-kata ini menyadarkan aq akan esensi dari sebuah pernikahan dan pentingnya arti pernikahan...seperti layaknya gadis manis lainnya.Dahulu aq selalu berpikir pernikahan itu harus identik dengan segala kemewahan dan kegemerlapan. Para tamu datang menggunakan mobil pribadi dan berpakaian bak raja dan ratu. Sang pengantin pun duduk dengan bangganya karena pesta pernikahan yang mereka langsungkan terbilang lengkap dan dibumbui dengan upacara adat yg membuat terkesima banyak mata.Belum lagi bila para saudara dan tetangga mendengar berapa banyak mas kawin yang akan diberikan oleh pihak laki-laki ke pihak perempuan.....
Namun, seiring berjalannya waktu semua itu menjadi sebuah utopia yang menurut q tidak masuk akal.Setelah aq merenung,esensi pernikahan bukanlah dari seberapa mewahnya pesta yang diadakan, seberapa banyaknya tamu yang datang, seberapa cantiknya souvenir dan undangan yg diberikan ke para tamu, seberapa enaknya makanan yang disajikan dan seberapa menawannya pengantin yang akan ditampilkan,bukan bukan itu semua...
Setelah melintasi samudera dan lautan, setelah terpisah oleh orang terkasih, aq sadar..esensi pernikahan adalah bagaimana menyatukan dua visi yang berbeda dan dua karakter yang tidak sama kedalam satu alunan nada yang indah. Bukan dari meriahnya pesta, tapi dari antusias kedua calon pengantin untuk melangkah menuju ke lembaran hidup selanjut. Bukan dari banyaknya tamu yang datang, tapi lebih kepada banyaknya pengertian yang bisa diberikan saat silang pendapat terjadi diantara mereka berdua nanti. Bukan juga dari seberapa cantiknya souvenir serta undangan yang diberikan tapi lebih kepada seberapa cantiknya sikap saling menghargai setelah hari paling bersejarah itu berlalu. Bukan pula diukur dari enaknya makanan yg disajikan tapi enaknya makanan yang akan dihidangkan karena rasa cinta yang ada diantara berdua setelah resepsi berakhir. Bukan dari seberapa menawannya sang pengantin di hari itu namun seberapa keduanya tuk terus saling menawan hati satu sama lain agar ikatan itu tetap erat hingga menjadi aki aki dan nini nini....
Semenjak itu, definisi pernikahan ku pun berganti..pernikahan yang menurutku ideal adalah saat ikrar suci diucapkan dan mengguncangkan arsynya yang maha kuasa,itulah moment yang paling berharga menurutku. Selebihnya hanya pelengkap saja dan perjalanan pasca pernikahan itulah yang jauh lebih penting tuk disiapkan....
Namun, entah mengapa, sulit rasanya melangkah menuju mahligai indah yang menjadi dambaan insan yang sedang dimabuk cinta. Kadang harta menjadi penghalang, kadang nama baik menjadi rintangan dan masih banyak lagi variabel lainnya.
Cinta itu sederhana malah terkadang teramat sederhana lalu mengapa dibuat sedemikian rumit..saat pintu cinta sudah terbuka dan memberikan tiket menuju masa depan selanjutnya,salahkah mereka bila ingin segera melangkah...
Duhai ayah dan bunda, mohon restui keinginan mereka berdua sehingga hubungan ini bisa bernilai ibadah dan pastinya keberkahan orang menikah jauh lebih besar dibandingkan jika mereka sendiri....Tuhan,mudahkan langkah mereka tuk membentuk keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah serta kuatkan hati mereka dalam menempuh perjalanan menuju gerbang pernikahan yang penuh dengan tantangan dan duri yang kadang membuat mereka meringis dan nyaris menyerah......
Tuhan kasihanilah mereka yang saling mencinta dan ijinkan dua hati yang terpisah itu bersatu dalam ikatan pernikahan Mu yang ikatannya tak lekang oleh masa....
