Cukup Bagiku Engkau…….

Ada satu hal yang begitu ingin ku raih dan ku lakukan dalam hidupku,,,

Tak pernah ku berhenti tuk belajar tuk mengaplikasikan kata-kata ini…

Bahkan daku slalu berharap,,jika saatnya menutup mata,,daku kan melafazkan kalimat ini,,,

Ku slalu berharap,,di dadaku terus terucap semboyan ini,,sehingga daku kan terus merasa dekat padaMu…

Saat hati gelisah ku lafazkan kalimat ini…

Saat jiwa tercabik,merana..ku ingat kalimat ini….

Saat jiwa ini terhempas,,saat diri ini terbuang,,,ku teriakkan kalimat ini..

"Cukup..Cukup bagi Engkau ya Allah swt,,,,"

Namun ku tahu,,,aku belum sampai taraf layak tuk mengucapkan kalimat itu,,

Karena masih banyak dosa dan kealpaan yang menghiasi diri dan jiwa ini,,,

Hati yang slalu terkotori oleh nafsu duniawi,,,

Diri yg kadang masih menuntut tuk dihargai…

Lisan yang terkadang slalu memaki dan mencela…

Mata terkadang tak pernah ditundukkan…

Aku jauh dari kata Sempurna ya Allah swt,,,

Tapi ijinkan aq tuk meminta dan memohon padaMu,,,

Disaat raga ini terlepas dari jiwa,,ijinkan aq tuk melafazkan “CUKUP BAGIKU ENGKAU”…

Ramadhan hari 1....2009

Bukti Data DPT Amburadul...

Inkosistensi banyak ditemukan dalam data pemilu. Beberapa data versi propinsi dan nasional menunjukkan inkonsistensi yang sedemikian besar. Sebagai contoh, KPU Pusat menegaskan bahwa data DPT atau Daftar Pemilih Tetap tingkat propinsi dan kabupaten/kota harus mengacu pada SK 164. Namun dalam kenyataannya, masih ada beberapa propinsi yang jumlah DPT nya jauh daripada data KPU. Untuk menggambarkan betapa “berantakannya” sistem pendataan pemilu, berikut ini kami tampilkan tabel jumlah DPT di beberapa propinsi yang berbeda.

Menanggapi kondisi ini muncul pertanyaan besar, manakah data yang bisa kita percaya dan teruji secara keilmiahan dan keilmuan?.Apakah data KPU ataukah Propinsi?, kemudian jika saya seorang analis pengambil kebijakan yang ingin merumuskan perencanaan dari sisi kondisi sosial Politik di Indonesia, data yang manakah yang harus saya gunakan?. Hal ini harus menjadi perhatian besar untuk pemerintah yang akan berjalan, karena pendataan yang amburadul secara langsung akan berdampak pada perencanaan kebijakan yang nantinya akan disusun pemerintah.