Selasa, 12 Februari 2013

Dialog Hati Dalam Sunyi

Sore ini, setelah selesai bertemu dengan kelompok proyek akhirku. Tanpa sadar aku melakukan kontemplasi atas apa yang terjadi kemarin dalam hidupku. Sebuah vonis yang aku dapatkan dari kantor tempatku bekerja dulu ternyata masih menyisakan sedikit luka disudut hati terdalam. Perasaan terbuang, tersingkirkan dan sebagainya. Ah, aku tak layak memiliki perasaan itu karena keputusan ini murni aku ambil atas kesadaranku sendiri.

Saat menyusuri jalan pulang menuju hale manoa, tiba-tiba aku menyertakan sebuah doa. Sebab konon saat berbuka puasa adalah saat paling mustajab untuk berdoa. Aku berdoa untuk ditunjukkan jalan rejeki yang baru, jalan rejeki yang tidak cuma membahagiakan aku tetapi juga suamiku, anak-anak ku kelak dan orang tua ku. Serentak, sebuah rasa ikhlas menyerang hati ini, terdengar sebuah bisikan hati yang mengatakan "InsyaAllah, Allah swt telah menyiapkan sebuah pekerjaan dimana kamu tidak hanya mendapatkan rejeki tetapi juga keberkahan didalamnya. Pekerjaan yang tidak membuat kamu mengorbankan waktu bersama suami tersayang, anak-anak tercinta dan orang tua terkasih...." 
Setelah itu rasanya hati ini tenang jauh lebih tenang dibandingkan sebelumnya. Rasa galau, rasa takut akan masa depan, rasa khawatir akan kehilangan kesempatan berkarir ditempat yang baru serentak hilang. Serasa ada harapan yang lebih terang didepan. 

Pengalaman ini aku bagi ke suami ku tersayang dan dia cuma berpesan "sering-seringlah berdialog dengan hati, karena disitulah Tuhan berada"...

Bismillah, aku melangkah lagi....
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar